Persepsinews, Samarinda – Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana mengatakan nilai ekspor di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada Juni 2023 mengalami penurunan sekitar 13,08 persen atau US$1,95 miliar dibanding dengan bulan sebelumnya.
Sementara untuk nilai impor turun 28,62 persen atau sebanyak US$375,11 juta dibanding Mei 2023.
Secara sub sektor, ekspor non migas terjadi penurunan sekitar 5,89 persen atau US$1,85 miliar. Sedangkan di sektor migas secara kumulatif naik 0,97 persen sampai Juni 2023.
Penurunan nilai terbesar ekspor nonmigas pada Juni ini terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral yang turun 9 persen, sedangkan kenaikan terjadi pada golongan barang lemak dan minyak sebesar 45,40 persen.
Menurut sektor penurunan juga disumbang oleh turunnya ekspor barang hasil tambang sebesar 7,02 persen dan sektor industri 22,89 persen.
“Iya kalau kita lihat berdasarkan catatan kami turun, barang hasil tambang turun 7,02 persen, harga batubara juga secara harga turun,” tutur Yusniar di Kantornya, Selasa (17/7/2023).
Sementara itu untuk nilai ekspor nonmigas terbesar ke negara tujuan tertinggi untuk negara Tiongkok sebesar US$476,47 juta. Disusul Philipina US$254 juta dan Taiwan US$189,42 juta.
Untuk Ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar US$566,50 juta dan US$72,49 juta.
“Menurut pelabuhan asal barang, ekspor Kaltim pada Juni 2023 terbesar berasal dari Pelabuhan Balikpapan dengan nilai US$553,45 juta, diikuti Pelabuhan Samarinda sebesar US$343,61 juta,” pungkasnya. (Ozn)