Persepsinews.com, Bontang — Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Bontang, Munawwar, menyatakan keterkejutannya atas besarnya alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) tahun 2024 yang mencapai Rp 160 miliar.
Sejak dilantik pada 25 September 2024, Munawwar langsung memprioritaskan evaluasi anggaran Bimtek, mengingat kondisi ekonomi dan politik yang tengah tidak stabil di Bontang.
Menurut Munawwar, angka tersebut terbilang besar, terutama di tengah situasi Pilkada yang mengharuskan adanya pengelolaan anggaran yang lebih hati-hati.
Ia telah memimpin dua rapat koordinasi khusus untuk membahas kelayakan anggaran Bimtek ini dan mencari solusi yang tepat.
“Saya terkejut dengan jumlahnya. Dalam situasi yang tidak stabil seperti sekarang, anggaran sebesar itu perlu dievaluasi secara mendalam. Jika situasinya normal, mungkin anggaran ini bisa diterima, tetapi saat ini perlu kita pertanyakan urgensinya,” ujar Munawwar, Selasa (1/10/2024).
Sorotan terkait besarnya anggaran Bimtek juga datang dari berbagai pihak, termasuk aparat penegak hukum. Polres Bontang dilaporkan akan memanggil 15 lurah untuk menyelidiki pelaksanaan Bimtek di masing-masing kelurahan yang memanfaatkan dana besar tersebut.
Munawwar menegaskan bahwa evaluasi yang komprehensif harus dilakukan untuk menilai apakah kegiatan Bimtek sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) pemerintah daerah. Ia juga menekankan pentingnya mempertimbangkan ketepatan sasaran dan dampak yang diharapkan dari setiap kegiatan yang dibiayai oleh APBD.
“Kita harus memastikan bahwa setiap kegiatan yang didanai benar-benar relevan dengan Renstra. Jika tidak, anggaran sebesar ini bisa berisiko melanggar aturan. Penggunaan anggaran harus sesuai dengan fungsinya untuk menghindari potensi pelanggaran hukum,” tambahnya. (Red)