Persepsinews, Samarinda – Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispora) Kota Samarinda berkerjasama dengan Borneo Craft Indonesia dan Duta Pariwisata Samarinda menggelar Pelatihan Membatik untuk masyarakat Desa Budaya Pampang dengan tema “Mengangkat Kearifan Lokal Melalui Budaya Batik Etnik Pampang” Rabu, (24/5/2023).
Bertempat di Lamin Etam Wisata Desa Budaya Pampang, kegiatan ini telah berlangsung selama tiga hari, sejak 22 Mei hingga 24 Mei 2023 dengan diikuti sebanyak 20 peserta yang merupakan masyarakat Desa Budaya Pampang.
Kepala Bidang SDM Kepemudaan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Dispropar Samarinda Zainun mengatakan, pelatihan ini diharapkan mampu melestarikan budaya pampang dalam bentuk membatik kedepan. Pihaknya pun berencana akan membuat program khusus membatik untuk warga Kelurahan Budaya Pampang.
“Melalui kegiatan ini kami harapkan bisa melestarikan budaya Pampang melalui membatik, nanti akan kita lanjuti,” tutur Zainun.
Dalam kegiatan tersebut, Borneo Craft Indonesia bersama Duta Pariwisata Samarinda memilih tema batik dalam kegiatan pelatihan ini dikarenakan akan mampu menjadi icon baru untuk batik di Kalimantan Timur dengan motif dayak kenya.
Batik Dayak Kenya dinilai akan menjadi hal yang otentik dan baru bagi Samarinda sebagai Kota penyangga IKN.
“Kita bisa lihat dari ornamen yang ada disini, mereka punya sendiri, kita mau angkat budaya lokal,” tutur Syarif Ketua Borneo Craft Indonesia.
“Budaya itu jadi hal yang autentik, kita Duta pariwisata ingin mengembangkan potensi itu, dan dikembang di tengah kota penyangga IKN,” tutur Nadya, Duta Pariwisata Samarinda.
Pada akhir kegiatan, Dispropar Samarinda melakukan penyerahan sertifikat kepada seluruh peserta yang telah dinyatakan lulus pelatihan membatik pada program kali ini.
Sertifikat ini menjadi bukti kompetensi para pengerajin batik baru yang telah mengikuti program pelatihan. Dispropar Samarinda bersama Borneo Craft Indonesia kedepan akan memilih beberapa dari peserta terbaik yang ikut dan memiliki keseriusan dalam bidang membatik untuk diberikan pelatihan yang lebih serius. (Ozn)
