Persepsinews.com, Samarinda – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda terus berupaya merancang dan mengimplementasikan sistem transportasi massal modern guna mengatasi kemacetan dan meringankan beban masyarakat.
Kepala Dishub Samarinda, Hotmarulitua Manalu, mengumumkan dukungan terhadap skema Buy the Service (BTS) dalam pengadaan bus.
Dishub Samarinda telah mengajukan dua skema kepada Wali Kota Andi Harun untuk dipertimbangkan, terinspirasi oleh keberhasilan kota-kota lain. Skema pertama adalah investasi langsung oleh pemerintah, dengan perkiraan anggaran sebesar Rp 101 miliar untuk bus listrik dan Rp 60 miliar untuk bus konvensional.
Skema kedua adalah skema BTS, yang memungkinkan pemerintah membeli layanan dari penyedia jasa angkutan massal dengan biaya Rp 34 miliar untuk bus listrik dan Rp 28 miliar untuk bus konvensional.
Hotmarulitua Manalu menjelaskan bahwa dirinya lebih mendukung skema BTS karena dinilai lebih efisien dan fleksibel dalam jangka panjang.
“Skema ini tidak hanya akan membantu mengurai kemacetan tetapi juga mengurangi beban transportasi yang dihadapi masyarakat,” tandasnya.
Menurut Hotmarulitua, skema BTS menawarkan banyak keuntungan, termasuk penghematan biaya operasional dan pemeliharaan.
Selain itu, skema ini memberikan fleksibilitas bagi pemerintah untuk menyesuaikan layanan transportasi sesuai kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
“Implementasi skema BTS juga akan mengurangi beban anggaran pemerintah, memungkinkan alokasi dana untuk proyek-proyek infrastruktur lainnya,” pungkasnya. (Lis)