Persepsinews.com, Samarinda – Alphero Tanlianto, siswa SMA Negeri 10 Samarinda, menjadi sorotan di berbagai kanal berita karena prestasinya yang gemilang. Alphero berhasil diterima di delapan kampus top dunia.
Dalam daftar prestasinya, Alphero berhasil diterima di beberapa universitas bergengsi, antara lain:
- Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
- University of Toronto, Kanada.
- University of British Columbia, Kanada.
- Wageningen University & Research, Belanda.
- Curtin University, Australia.
- Monash University, Australia.
- University of Sydney, Australia.
- University of New South Wales, Australia.
Keberhasilan Alphero dalam meraih diterima di delapan universitas tersebut merupakan hasil dari usahanya dan juga bantuan Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Meskipun memiliki banyak pilihan, Alphero mengaku bahwa salah satu faktor penentu dalam memilih universitas adalah restu dari kedua orangtuanya yang menginginkannya tetap berada dekat dengan Indonesia.
Akhirnya, Alphero memutuskan untuk melanjutkan studinya di bidang Civil Engineering di Nanyang Technological University (NTU) Singapura, universitas dengan peringkat yang sangat baik dan menjadi pilihan pertamanya.
Prestasi Alphero ini menjadi inspirasi bagi para siswa lainnya di Samarinda dan membuktikan bahwa dengan usaha dan kesungguhan, mereka juga dapat meraih kesuksesan di tingkat internasional.
“Untuk sekarang belum terlalu ngawang, potensinya di Civil Engineering di Kaltim itu belum memadai padahal mau jadi IKN. Di sini banyak peluang dan mau kembali ke Indonesia, pembangunan lagi marak-maraknya di Kaltim, dan tentu Civil Engineering jadi jabatan yang banyak membantu kota,” katanya, Minggu (25/6/2023).
Alphero memiliki keyakinan bahwa Kalimantan, terutama Kaltim, memiliki potensi besar dalam bidang Civil Engineering yang belum sepenuhnya dimanfaatkan. Ia merasa bahwa kembalinya ke Indonesia akan memberikan peluang untuk berkontribusi langsung dalam pembangunan infrastruktur yang sedang berkembang di daerah tersebut.
“Sekarang menjadi kesempatan bagi saya untuk menyelesaikan pendidikan di NTU Singapura dan kemudian kembali ke Indonesia. Setelah lulus, saya akan kembali ke Indonesia dan memberi kontribusi untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di Kalimantan, yang sebentar lagi akan menjadi Ibu Kota Nusantara,” tambahnya. (Red)