Persepsinews.com, Samarinda – Pada 2022 ini, pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kaltim menargetkan penerimaan zakat se-Kaltim lebih Rp 100 miliar. Dengan rincian, target pengumpulan zakat formal dan informal se Kaltim sebesar Rp 181,138 miliar. Sedagkan target formal sebesar Rp 102,185 miliar.
Terbukti, target itu bakal dijalankan setelah 5 orang pimpinan baru BAZNAS Kaltim dilantik oleh Wakil Gubernur Hadi Mulyadi, di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim pada Kamis (30/12/2021) lalu.
Sebagai Ketua Dewan Pengawas BAZNAS Kaltim sekaligus mantan Ketua Pansel, HM Jauhar Efendi mengatakan, awalnya proses seleksi tersebut cukup panjang dan melelahkan, karena dilakukan sejak 2020 lalu.
Akhirnya tuntas sudah seleksi berujung dengan pelantikan hari ini. Ketua BAZNAS Pusat, Prof. Dr. K.H. Noor Achmad, M.A., ketika memberikan sambutan pada acara pelantikan mengakui, bahwa seleksi calon Pimpinan BAZNAS Kaltim cukup ketat.
Lebih lanjut, Noor Achmad mengatakan, bahwa potensi zakat di Kaltim cukup tinggi. Demikian juga SDM di bidang pengelola zakat.
“Sesuai dengan UU, BAZNAS adalah organisasi Pemerintah Non-Struktural. BAZNAS bukan Ormas. Bukan pula LSM. BAZNAS dibiayai APBN dan APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota,” kata Noor Achmad dalam sambutannya.
Menindaklanjuti arahan dan target pengumpulan zakat 2022 dari BAZNAS pusat yang cukup tinggi, Jauhar pun mengajak rapat Pimpinan BAZNAS Kaltim untuk melakukan rapat bersama.
Berdasarkan pemetaan dari BAZNAS Pusat, potensi zakat di Kaltim hampir 6 triliun rupiah. Tepatnya 5,934 triliun.
Bagi Jauhar, target itu sangat besar dan mungkin sekitar empat kali lipat jika dibandingkan perolehan zakat tahun sebelumnya.
Karena itu, pada rapat di penghujung tahun lalu, Jauhar mengingatkan agar kinerja BAZNAS Kaltim setidaknya harus ditingkatkan 4 hingga 5 kali lipat dibandingkan pada 2021.
“Penggunaan aplikasi SiMBA (Sistem Informasi Manajemen BAZNAS) yang dimiliki BAZNAS secara nasional wajib digunakan, sehingga target yang ditetapkan tidak jauh meleset,” pungkas Jauhar. (*)