Persepsisinews.com, Samarinda – Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi, mengundang para pengusaha Kazakhstan untuk memanfaatkan berbagai potensi investasi yang ditawarkan oleh provinsi tersebut, terutama setelah Kaltim ditetapkan sebagai lokasi ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN), oleh Presiden Joko Widodo melalui UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara.
“Peluang investasi di Kaltim dan IKN sangat terbuka. Kami mengundang para investor dari Kazakhstan untuk datang ke Kaltim dan IKN,” ujar Hadi Mulyadi saat berbicara di hadapan peserta Forum Promosi Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata Provinsi Kaltim, yang juga merupakan bagian dari Indonesian Summer Festival dan Forum Promosi Investasi Ibu Kota Nusantara di Astana, Kazakhstan, pada Kamis (6/7/2023).
Acara ini akan diselenggarakan mulai tanggal 5 hingga 12 Juli 2023 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kazakhstan.
Kehadiran investasi dari para pengusaha Kazakhstan diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di Kaltim. Sebagai salah satu tolok ukur pembangunan ibu kota baru, Kazakhstan diharapkan dapat memberikan dukungan dan bantuan dalam pembangunan IKN.
Dukungan dari Kazakhstan diharapkan akan memiliki dampak positif bagi IKN dan Kaltim secara keseluruhan. “Kami sangat berharap mendapatkan dukungan dari Astana, Kazakhstan untuk kesuksesan pembangunan IKN,” tambahnya.
Hadi Mulyadi juga menjelaskan beberapa potensi investasi di Kaltim, antara lain dalam sektor pertambangan batu bara, minyak dan gas, kelapa sawit, serta industri-industri turunan lainnya. Letak geografis Kaltim yang strategis di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II menjadi keunggulan tersendiri.
“Oleh karena itu, kami mengundang para pengusaha Kazakhstan untuk berinvestasi di Kaltim. Jangan ragu karena peluang investasi kami sangat terbuka,” seru Wakil Gubernur.
Dengan ajakan ini, diharapkan akan terjalin kerja sama yang saling menguntungkan antara Kaltim dan Kazakhstan, serta terciptanya sinergi dalam pemanfaatan potensi investasi di Ibu Kota Baru Indonesia. (Red)
