Presepsinews, Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur mencatat adanya penurunan stunting dalam beberapa waktu terakhir. Walau tidak cukup signifikan namun penurunan ini dinilai positif.
Kepala Dinkes Kaltim dr. Jaya Mualimin mengatakan kurang dari setahun terakhir penurunan stunting di Kaltim terjadi sekitar 1 persen menjadi 22,9 persen di tahun 2024. Penurunan ini disumbang oleh Kabupaten Kutai Kartanegara yang berhasil turun drastis menjadi 17 persen dari 26 persen.
Walau begitu, Jaya mengungkapkan saat ini masih terdapat 5 daerah di Kalimantan Timur yang masih menjadi prioritas penanganan stunting. Lima wilayah tersebut diantaranya Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kota Samarinda, Balikpapan dan Bontang.
“Ya memang ada mengalami penurunan satu persen jadi 22,9 sebelumnya 23,9 yang paling masif turun di Kukar drastis, tapi sementara masih ada 5 Kabupaten dan Kota yang jadi wilayah prioritas seperti Bintang, Kutim, PPU Samarinda dan Balikpapan,” ungkap Jaya di Samarinda (10/5/2024).
Jaya mengungkapkan, 5 Kabupaten dan Kota yang menjadi prioritas penanganan stunting memang dinilai belum memaksimalkan upaya pencegahan stunting dari ibu hamil.
Untuk itu, dalam upaya penurunan prevalensi stunting Dinkes Kaltim bersama beberapa pihak terkait terus melakukan berbagai intervensi.
“Seperti program 1.000 hari kehidupan anak sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun dengan pemenuhan gizi dan suplemen ibu hamil serta memperhatikan perkembangan janinnya, termasuk fasilitas kesehatan saat melahirkan,” pungkasnya. (Ozn)
