Persepsinews.com, Jakarta – Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung) tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru selain Ismail Thomas, anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan yang juga Eks Bupati Kutai Barat (Kubar) dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi terkait penerbitan dokumen perizinan pertambangan PT Sendawar Jaya.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Ketut Sumedana, mengungkapkan bahwa Ismail Thomas bukan satu-satunya aktor di balik kasus permainan dokumen tambang ini.
“Jadi posisi kasusnya, beliau ini dengan orang lain yang belum ditetapkan tersangka,” kata Ketut Sumedana pada Selasa (15/8/2023) malam.
Sehubungan dengan hal tersebut, Ketut menjelaskan bahwa Ismail Thomas juga dijerat dengan pasal penyertaan. Tindakan yang dilakukan diduga dilakukan bersama-sama dengan pihak lain.
“Sehingga juga ditersangkakan Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, melakukan pemalsuan dokumen untuk kepentingan proses persidangan,” tambah Ketut Sumedana.
Ismail Thomas saat ini telah berada di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.
Dalam penyelidikan, Kejaksaan Agung mengungkap peran Ismail Thomas dalam pemalsuan dokumen perizinan pertambangan yang membuat PT Sendawar Jaya kelihatan sebagai pemiliknya. Dokumen palsu ini kemudian digunakan dalam proses persidangan.
Kasus ini juga berkaitan dengan tindak pidana pencucian uang dalam perkara korupsi Jiwasraya yang melibatkan terpidana Heru Hidayat. Aset tambang yang terlibat dalam kasus ini telah disita dan dilelang oleh Kejaksaan Agung.
Dalam proses hukum sebelumnya, PT Sendawar Jaya memenangkan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, namun putusan ini kemudian dibatalkan oleh tingkat banding.
“Kita berusaha untuk mengeksekusi, kemudian melakukan upaya keperdataan. Meskipun kita kalah di tahap pertama, pada tahap banding kita berhasil memenangkan kasus ini,” ungkapnya. (Red)
