Persepsinews.com, Jakarta – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menyatakan bahwa kemajuan teknologi otomasi dalam era revolusi industri 4.0, yang disertai dengan kurangnya keterampilan sumber daya manusia (SDM), menjadi ancaman bagi para tenaga kerja.
Menurutnya, teknologi otomasi seperti Artificial Intelligence (AI) semakin meluas, sehingga diperkirakan akan terjadi pengurangan sebanyak 23 juta pekerjaan pada tahun 2030.
Arsjad menekankan bahwa tantangan utama dalam menghadapi era industri 4.0 adalah bagaimana meningkatkan keterampilan SDM, karena banyak pekerjaan yang bisa digantikan oleh teknologi.
Apabila kualitas SDM tidak ditingkatkan, maka bonus demografi yang dimiliki Indonesia akan berubah menjadi bencana.
“Namun, jika bonus demografi dimanfaatkan dengan baik, maka Indonesia bisa mencapai aspirasi menjadi negara maju pada 2045,” ujarnya.
Menurut Arsjad, dengan adanya ancaman dari teknologi otomasi, pengembangan keahlian SDM harus menjadi prioritas. Dalam era ini, beberapa jenis pekerjaan akan digantikan oleh teknologi otomasi, sehingga SDM perlu menyesuaikan diri dan meningkatkan keahlian pada bidang pekerjaan yang dibutuhkan.
“Oleh karena itu, dibutuhkan upaya besar untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja secara massal, terutama pada bidang teknologi dan digital,” terangnya. (Red)