spot_img

Hilangnya Etika Netizen Saat Bergulir di Instagram

Persepsinews.com – Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuanm ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia sesuai dengan kebutuhannya.
Kemajuan teknologi dibidang komunikasi sendiri sudah banyak sekali contoh dan manfaatnya, contohnya adalah kini sudah banyak dan beragam aplikasi media sosial yang bisa kita unduh di ponsel cerdas kita masing-masing guna bermanfaat untuk berhubungan atau berinteraksi secara verbal dengan sanak saudara/i, rekan atau orang-orang yang ingin kita hubungi namun terkendala jarak dan waktu.


Salah satu media sosial yang sedang digemari atau trend dikalangan remaja hingga orang dewasa adalah Instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri, selain itu di Instagram kita bisa menyimpan momen-momen yang terjadi, tanpa takut kehilangan arsip foto atau video tersebut. Dengan sekali jepretan kita sudah bisa memposting foto atau video yang ingin kita pamerkan, tidak lupa kita bisa menambahkan tools untuk mempercantik foto atau video yang telah diambil.


Kini sudah ada kurang lebih 63.000.000 ( enam puluh tiga juta ) pengguna Instagram, sehingga orang-orang pun berlomba untuk membagikan hasil jepretan atau momen yang mereka miliki, oleh karena itu Instagram memiliki fitur suka, komen, dan bagikan untuk mengapresiasi foto atau video dari pengguna Instagram yang kita lihat. Selain itu, kita bisa melihat perkembangan teman atau keluarga yang jauh, tapi kita bisa melihatnya melalui postingan Instagram mereka.


Namun, harus kita ingat semakin canggihnya suatu aplikasi atau teknologi maka semakin riskan pula dampak negatifnya. Karena Instagram merupakan platform yang sangat bebas untuk berinteraksi maka tidak banyak orang yang melakukan perundungan atau cyberbullying.


Cyberbullying adalah perilaku agresif dan bertujuan yang dilakukan suatu kelompok atau individu, menggunakan media elektronik, secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan perlawanan atas tindakan tersebut. Pembullyan ini sering kali terjadi pada kalangan anak kecil atau remaja, padahal perbuatan mengintimidasi ini telah dilarang oleh negara dan dikenakan pada pasal Pasal 27 ayat (3) UU ITE yang berbunyi:
“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik”.


Orang yang melakukan cyberbullying di instagram biasanya dilakukan oleh anak sekolah dasar, atau orang awam yang belum mengerti tentang etika komunikasi di media sosial. Ini semua juga terjadi karena telah terjadinya pergeseran etika yang membuat orang-orang berperan seolah-olah etika bermedia sosial itu tidak penting. Orang-orang yang berkomentar negatif dikatakan tidak memiliki etika dan moral sebab perlakuannya tidak dipertimbangkan terlebih dulu.


Komentar negatif sering ditemukan di postingan artis ataupun influencer. Netizen sering memberikan komentar jahat yang mengomentari bentuk tubuh seperti “udah tau gendut pakai baju ketat lagi”. Komentar yang negatif akan membuat orang merasa jadi tidak percaya diri dan juga akan menganggu kesehatan mentalnya.


Implementasi etika komunikasi yang baik di sosial media khususnya Instagram dapat dilakukan dengan berbicara yang santun dan sopan tanpa menyakiti perasaaan pemilik akun Instagram. Karena sikap dan komentar yang dicurahkan disetiap postingan di Instagram merupakan gambaran singkat dari kepribadi atau karakter seseorang. Etika yang baik dapat dicontohkan seperti tidak menggunakan bahasa kasar, provokatif, porno, ataupun SARA, dan yang penting tidak menyebarkan video hoax. Terlebih untuk pengguna dibawah umur, peran orang tua sangatlah bermanfaat karena disitu orang tua harus bisa dan mampu memberikan edukasi menganai bagaimana cara beretika dan berkomunikasi yang baik sehingga dapat dipastikan bahwa kita semua bisa mengurangi tindak cyberbullying.

(Tulisan yang terbit telah melalui penyuntingan redaksi tanpa mengurangi maksud pesan penulis. Semua materi tulisan merupakan tanggung jawab penulis)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer