Persepsinews.com, Samarinda – Untuk mengembangkan kompetensi dan karier pegawai, terutama dalam konteks Aparatur Sipil Negara (ASN), terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia.
Dimana upaya pengembangan melibatkan identifikasi dan penempatan pegawai yang memiliki potensi dan kompetensi khusus untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu yang diutamakan.
Melihat hal itu, BPSDM Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Sharing Session dengan tema bertajuk “Manajemen Talenta Sebagai Strategi Pengembangan Kompetensi dan Karir ASN”, yang tidak hanya diperuntukkan bagi ASN, tetapi juga masyarakat umum, melalui Zoom Meeting.
Zoom ini dilakukan bersama Rita Kardinasari, Analis Sumber Daya Manusia Ahli Madya, serta Widyaiswara Ahli Madya BPSDM Kaltim, Imbran.
Disampaikan Kepala BPSDM Kaltim Nina Dewi, ketika menyampaikan sambutan sekaligus membuka rangkaian kegiatan sharing session, Manajemen ASN saat ini berlandaskan pada sistem merit yang tidak memandang perbedaan apapun, seperti ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014, tentang ASN.
“Manajemen ASN didasarkan pada prinsip merit yang tidak lagi membedakan aspek politik, ras, warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecacatan,” paparnya.
Sistem merit ini, lanjutnya, berfokus pada penilaian kualifikasi, kompetensi, dan kinerja individu dalam pelaksanaan tugas mereka.
Terlebih, implementasi Manajemen Talenta di organisasi pemerintah krusial karena ASN adalah pilar birokrasi yang perlu pengembangan kompetensi dan karier yang adil untuk mencapai kinerja optimal.
Dirinya berharap melalui kegiatan ini, peserta dapat memahami dan meresapi isi dari materi yang telah dipresentasikan oleh narasumber dengan baik.
“Diharapkan peserta dapat menyerap materi yang disampaikan oleh narasumber dengan sebaik-baiknya, sembari menambah pengetahuan baru,” tandasnya. (Lis/ Adv BPSDM Kaltim)
