Persepsinews.com , SAMARINDA – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya menurunkan angka kasus dan kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) di provinsi Kaltim yang terbilang masih cukup tinggi.
Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin mengatakan, saat ini berdasarkan angka incident rate DBD di Kaltim berada di 85,2 per 100 ribu penduduk dengan angka kematian 0,48 persen.
Penanggulangan penyakit ini pun terus dilakukan. Hingga bulan September lalu Dinkes Kaltim telah berhasil menurunkan angka kematian sekitar 50 persen.
“Kasus DBD di Kaltim masih tinggi, kalau kita liat kan incident rate DBD di Kaltim itu 85,2 per 100.000 penduduk dan case fatality rate di 0,48 persen, kami juga berhasil menurunkan angka kematian menjadi 50 persen sampai September kemarin,” tutur Jaya di Kantornya.
Jaya mengungkapkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka DBD, salah satunya dengan memiliki kebijakan terkait eliminasi atau percepatan penurunan angka DBD.
“Semua daerah di Kaltim sudah memiliki kebijakan ini, kegiatan yang sesuai dengan regulasi meliputi pengendalian vektor, penataan lingkungan, dan manajemen kasus seandainya ada anak kita yang terinfeksi,” ucapnya.
Jaya menambahkan, sebagai langkah pencegahan dini masyarakat diimbau untuk bisa melakukan penataan lingkungan dilakukan dengan menerapkan 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
Selain itu, pentingnya gotong royong warga untuk membersihkan selokan, lingkungan, dan sampah agar tidak menjadi habitat nyamuk.
Selain itu, ada upaya fogging untuk membunuh nyamuk dewasa dan menggunakan abate untuk mengendalikan jentik nyamuk. Namun, fogging tidak disarankan karena bisa berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan.(AG / ADV Dinas Kesehatan Provinsi Kaltimantan Timur)