Persepsinews, Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menargetkan progres penyebaran nyamuk Wolbachia di Kota Bontang bisa mencapai 60 persen pada Desember 2024.
Upaya ini merupakan bagian dari program pengendalian demam berdarah dengue (DBD), sehingga penyemaian bibit nyamuk Wolbachia telah dimulai sejak Oktober 2023 lalu.
Katimja Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kaltim Adi Permana(Ozan) mengungkapkan, saat ini progres penyebaran nyamuk wolbachia baru mencapai 36 persen. Pihaknya menargetkan pada awal 2025 bisa melebihi ambang 60 persen, yang merupakan angka ideal untuk memastikan efektivitas nyamuk dalam mengendalikan penyebaran DBD.
“Ya progressnya memang baru sekitar 36 persen, kita idealnya memang 60 persen, kita targetkan sampai Desember ini, tiap tahun kita akan terus lakukan evaluasi, jika sudah 60 baru kita bisa ke kota lain,” ungkap Adi di kantornya (16/7/2024).
Menurut Adi, tantangan yang dihadapi tidak hanya terletak pada penyebaran nyamuk itu sendiri, tetapi juga pada faktor-faktor eksternal seperti cuaca yang tak menentu.
Untuk itu, pihaknya harus memastikan bahwa telur nyamuk dapat menetas dengan baik dan nyamuk wolbachia dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Proses penyebaran nyamuk wolbachia di Bontang dengan pembagian telur nyamuk yang telah diinfeksi dengan bakteri wolbachia ke berbagai kecamatan. Setelah pembagian telur selesai, pihaknya melakukan evaluasi dengan menangkap nyamuk di alam untuk memeriksa keberadaan wolbachia.
Adi menekankan bahwa program ini tidak hanya berhenti pada pembagian telur. Dinkes Kaltim terus memantau dan mengevaluasi populasi nyamuk di alam. Jika sudah mencapai 60 persen atau lebih, baru akan dilakukan evaluasi terhadap penurunan kasus DBD.
Dinkes Kaltim juga berencana untuk melakukan simulasi penyebaran nyamuk wolbachia di seluruh Kalimantan Timur jika mendapat arahan dari Kementerian Kesehatan.
“Saat ini Dinkes Kaltim sedang menunggu persetujuan untuk melakukan tes PCR dan menambah telur nyamuk jika diperlukan,” lanjutnya. (Ozn)