Persepsinews, Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur menargetkan penyebaran nyamuk Wolbachia di Kota Bontang mencapai 60 persen pada Desember 2024.
Langkah ini menjadi bagian dari program pengendalian demam berdarah dengue (DBD), sehingga penyemaian bibit nyamuk ini telah dimulai sejak Oktober 2023.
Katimja Surveilans dan Imunisasi Dinkes Kaltim Adi Permana mengungkapkan, saat ini progres penyebaran nyamuk terus berjalan.
Pihaknya menargetkan pada awal 2025 bisa melebihi ambang 60 persen, yang merupakan angka ideal untuk memastikan efektivitas nyamuk dalam mengendalikan penyebaran DBD.
Menurut Adi, tantangan yang dihadapi tidak hanya terletak pada penyebaran nyamuk itu sendiri, tetapi juga pada faktor-faktor eksternal seperti cuaca yang tak menentu.
“Memastikan bahwa telur nyamuk dapat menetas dengan baik dan nyamuk ini dapat beradaptasi dengan lingkungan lokal,” tambahnya.
Proses penyebaran nyamuk wolbachia di Bontang dengan pembagian telur nyamuk yang telah diinfeksi dengan bakteri wolbachia ke berbagai kecamatan. Setelah pembagian telur selesai, pihaknya melakukan evaluasi dengan menangkap nyamuk di alam untuk memeriksa keberadaan wolbachia.
Adi menekankan bahwa program ini tidak hanya berhenti pada pembagian telur. Dinkes Kaltim terus memantau dan mengevaluasi populasi nyamuk di alam. Jika sudah mencapai 60 persen atau lebih, baru akan dilakukan evaluasi terhadap penurunan kasus DBD.
Dinkes Kaltim juga berencana untuk melakukan simulasi penyebaran nyamuk ini di seluruh Kalimantan Timur jika mendapat arahan dari Kementerian Kesehatan.
“Kami sedang menunggu persetujuan untuk melakukan tes PCR dan menambah telur nyamuk jika diperlukan,” katanya. (Ozn/ Adv Dinkes Kaltim)