Persepsinews.com, Kukar – Maraknya kasus kekerasan seksual di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi perhatian serius publik. Berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kukar, tercatat ada 112 kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terjadi di sejumlah wilayah di Kukar sepanjang tahun ini.
Anggota DPRD Kukar dari fraksi PDIP, Hairendra, turut menyoroti persoalan tersebut. Ia menyatakan bahwa tingginya angka kasus kekerasan seksual merupakan situasi yang sangat mendesak dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah serta aparat penegak hukum.
“Ini adalah hal yang sangat urgensi menurut kami. Harus ada sikap tegas dari pemerintah ataupun pihak penegak hukum. Kasus-kasus seperti ini tidak boleh terulang lagi, karena sangat fatal dampaknya,” ujar Hairendra, pada Senin (18/11/2024).
Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam mencegah kekerasan seksual. Menurutnya, jika terdapat keterbatasan dari aparat pemerintah maupun penegak hukum, partisipasi masyarakat sangat penting untuk membantu menanggulangi persoalan ini.
“Masyarakat harus ikut menjaga, mencegah, dan bertindak cepat jika mengetahui kejadian serupa. Langsung laporkan kepada pihak yang berwenang agar segera ditangani,” tegasnya.
Hairendra berharap langkah kolaboratif antara pemerintah, aparat, dan masyarakat dapat menjadi solusi dalam menekan angka kekerasan seksual di Kukar.
Ia juga meminta agar penanganan kasus semacam ini diprioritaskan guna memberikan rasa aman dan keadilan bagi korban, terutama perempuan dan anak-anak.
“Kesadaran bersama sangat dibutuhkan, baik dari pemerintah, aparat, maupun masyarakat. Kita tidak boleh membiarkan kasus ini terus terjadi,” tutupnya.
