Persepsinews, Samarinda – Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur terus melakukan evaluasi dan monitoring terhadap pelaksanaan Program Pemberian Imunisasi Nasional (PIN) Polio di daerah. Program ini mendapat perhatian serius dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang turut melakukan pemantauan terkait persiapan dan sosialisasi program tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, dr. Jaya Mualimin, menyampaikan bahwa upaya evaluasi dan monitoring dilakukan secara berkala guna memastikan program ini berjalan dengan baik di lapangan. Tim dari WHO juga telah melakukan kunjungan untuk menanyakan persiapan serta efektivitas sosialisasi yang dilakukan oleh pihak terkait.
“Kita lakukan evaluasi dan monitor, kita juga ada kedatangan tim dari WHO ya, mereka menanyakan persiapan, bagaimana sosialisasi, kita masih harus effort agar bisa 90 persen,” kata dr. Mualimin.
Namun, ia juga mengungkapkan bahwa masih ada kendala dalam pencapaian cakupan imunisasi polio yang maksimal, terutama terkait pemahaman masyarakat. Banyak orang tua yang menganggap satu kali imunisasi sudah cukup, padahal menurutnya imunisasi harus diberikan dua kali untuk membangun imunitas yang optimal.
“Memang ada kendala, orang berpikir hanya sekali cukup padahal imunitasnya masih kurang, padahal harus dua kali,” ucap dr. Mualimin.
Pihak Dinkes Kaltim terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat melalui berbagai sosialisasi dan kampanye agar cakupan imunisasi polio mencapai target yang diinginkan. Pemerintah juga berharap masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pemberian vaksin polio secara lengkap untuk melindungi anak-anak dari risiko penyakit polio. (Ozn/ Adv Dinkes Kaltim)
