Persepsinews, Samarinda – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menunggu hasil survei terbaru mengenai prevalensi stunting di daerah tersebut, yang akan dilaksanakan melalui Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada akhir November 2024.
Survei ini bertujuan untuk memetakan kondisi gizi masyarakat, khususnya anak-anak, guna menurunkan angka stunting yang masih menjadi masalah kesehatan penting.
Kepala Dinkes Kaltim, dr. Jaya Mualimin, mengungkapkan harapannya agar angka prevalensi stunting di Kaltim dapat turun di bawah 18 persen. Saat ini, upaya penanggulangan stunting terus dilakukan dengan berbagai program, salah satunya dengan melakukan pemantauan secara langsung kepada keluarga yang menjadi sasaran.
“Kita berharap bisa menurun ya, di bawah 18 persen. Untuk itu, kami melakukan jemput bola dengan mendatangi langsung keluarga-keluarga yang berisiko stunting,” ujar dr. Jaya.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar mendukung proses survei ini dengan tidak bepergian saat pemantauan atau pemeriksaan dilakukan. Kehadiran dan keterlibatan masyarakat sangat penting untuk memastikan data yang akurat dan tepat sasaran.
“Semoga masyarakat mendukung agar ketika mereka datang, masyarakatnya ada dan terdata sesuai sasaran yang ditetapkan,” harapnya. (Ozn/ Adv Dinkes Kaltim)
