Persepsinews.com, Samarinda – Isu kelangkaan LPG 3 kilogram di Samarinda menimbulkan keresahan masyarakat, karena harga yang meningkat tidak diikuti dengan ketersediaan yang cukup, memaksa banyak warga membeli LPG dengan harga lebih tinggi di pengecer akibat kesulitan mendapatkannya di pangkalan resmi.
Menanggapi keresahan tersebut, Info Taruna Samarinda, yang mewakili aspirasi masyarakat, berinisiatif untuk menyampaikan keluhan tersebut kepada DPRD Samarinda. Inisiatif ini berujung digelarnya Rapat Dengar Pendapat (RDP) untuk membahas solusi atas kelangkaan yang terus berlangsung.
Ketua Info Taruna Samarinda, Joko Iswanto, menjelaskan beberapa masalah utama yang harus segera ditangani akibat kesenjangan antara pangkalan dan pengecer.
“Kita ingin ada keberagaman harga, paling tidak harga di pangkalan dengan pengecer tidak terlalu jauh,” ungkap Joko, usai RDP di Kantor DPRD Samarinda, Kamis (06/02/2025).
Selain itu, Joko menyoroti pentingnya keberlanjutan program kartu tepat sasaran yang bekerja sama dengan pemerintah kota dan pangkalan.
“Ada 404 pangkalan dari 551 yang sudah bekerja sama, masih ada 100 lebih yang harus dikomunikasikan agar hak-hak masyarakat untuk mendapatkan LPG bisa terlaksana,” terangnya.
Lebih lanjut, Joko menyampaikan solusi yang dihasilkan dari RDP, yaitu distribusi langsung dari pangkalan ke tingkat RT, agar distribusi LPG lebih tepat sasaran.
“Ada solusi tadi, yang berhak menerima gas di tingkat RT, jadi dari pangkalan masing-masing ke Ketua RT, karena itu sudah jelas datanya,” jelasnya.
Ketua Komisi II DPRD Samarinda, Iswandi, menambahkan terkait solusi tersebut bahwa DPRD Samarinda berencana memanggil kembali Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian (Diskumi), Dinas Perdagangan (Disdag) Samarinda, serta Biro Ekonomi Pemkot Samarinda untuk menyusun mekanisme distribusi yang lebih jelas.
“Nanti kita akan kumpulkan lagi dan komunikasikan lagi untuk susun mekanismenya seperti apa,” ujar Iswandi. (Nis)
