Persepsinews.com, Samarinda – Sejumlah warga Samarinda melaporkan kendala pada kendaraan mereka setelah mengisi bahan bakar di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Dugaan adanya bahan bakar yang tercampur mencuat di media sosial dan memicu keresahan masyarakat.
Menindaklanjuti hal ini, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Samarinda melakukan pemeriksaan di lima SPBU yang tersebar di beberapa wilayah. Kasatreskrim Polresta Samarinda, Kompol Dicky Anggi Pranata, menegaskan bahwa hasil pemeriksaan sementara tidak menunjukkan adanya penyimpangan dalam kualitas maupun takaran BBM.
“Kami telah melakukan pengecekan di lima SPBU, termasuk di Jalan AW Syahrani, Palaran, dan Jalan Teuku Umar. Hasilnya, tidak ditemukan indikasi bahan bakar tercampur atau takaran yang tidak sesuai,” ujar Kompol Dicky, Minggu (30/3/2025).
Meskipun hasil pemeriksaan awal menunjukkan BBM dalam kondisi normal, pihak kepolisian tetap membuka jalur pengaduan bagi masyarakat yang merasa dirugikan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang mengalami kendala pada kendaraan mereka setelah mengisi BBM untuk melapor secara resmi. Dengan begitu, kami dapat melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tambahnya.
Pihak kepolisian juga telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan uji kandungan bahan bakar. Namun, hingga saat ini, belum ada laporan resmi dari masyarakat yang mengalami kerusakan kendaraan akibat BBM yang diduga bermasalah.
“Kami baru melihat laporan dari media sosial, tapi belum menerima laporan resmi. Kami sudah mencoba menghubungi beberapa warga yang mengeluhkan masalah ini, tetapi belum ada respons,” jelas Dicky.
Sementara itu, Polresta Samarinda memastikan akan terus memantau perkembangan situasi ini dan siap melakukan tindakan jika ditemukan indikasi penyimpangan.
“Kami akan terus melakukan pemantauan. Jika ada bukti kuat terkait dugaan pencampuran BBM atau ketidaksesuaian standar, kami akan menindaklanjutinya dengan tegas,” pungkasnya. (Red)
