Persepsinews.com, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) terus mendorong pengembangan energi terbarukan sebagai bagian dari upaya memperkuat infrastruktur hijau di wilayahnya.
Salah satu langkah strategis terbaru adalah rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 300 Mega Watt (MW) di Desa Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
Proyek ambisius ini diinisiasi oleh dua perusahaan, yakni PT Handa Energi Investasi Indonesia dan PT Tujuan Mulia Makmur, yang dimotori oleh investor asal Tiongkok, Mr Libin dan Mr Chen Weize.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya, kehadiran PLTA ini akan menjadi tonggak penting dalam pembangunan infrastruktur energi di Mahulu, yang selama ini masih menghadapi tantangan elektrifikasi.
“Tentu saja investasi ini kami apresiasi, dan akan memberikan insentif dalam pembangunannya. Karena proyek ini langka terjadi dan manfaatnya sangat strategis bagi Kaltim, khususnya Mahulu,” kata Seno Aji, Senin (9/6/2025).
Nilai investasi yang digelontorkan untuk proyek ini diperkirakan mencapai Rp2 triliun hingga Rp3 triliun. Meski demikian, proses pengajuan resmi ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kaltim masih dalam tahap awal, dan belum ada penandatanganan kontrak.
Seno menegaskan bahwa pihaknya mendorong para investor untuk segera melengkapi dokumen dan pemetaan teknis secara optimal, sebelum proyek memasuki tahap konstruksi.
“Untuk prosesnya, memang masih hijau, karena kita belum melakukan kontrak dan lainnya. Tapi kami mendorong agar mereka segera bersurat ke Dinas PMPTSP Kaltim secara resmi rinciannya,” jelas Seno.
Jika kontrak proyek telah disepakati, kedua perusahaan bersama tim ahli akan segera meninjau lokasi strategis untuk memastikan pembangunan PLTA dilakukan secara optimal dan berkelanjutan.
“Kita tentunya akan melibatkan para ahli di sini,” tegas Seno. (Red)
