spot_img

Dispora Kaltim Minta Cabor Lebih Kreatif Cari Dana dan Tingkatkan Kinerja

Persepsinews.Com, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur mulai bersuara lantang terhadap kinerja sejumlah cabang olahraga (cabor) yang dinilai belum menunjukkan keseriusan maksimal dalam mengelola prestasi atlet.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading, menegaskan bahwa era “pengurus hanya di papan nama” harus segera ditinggalkan.

“Jangan cuma jadi pengurus, tapi enggak benar-benar mengurus. Kita sudah keluarkan anggaran besar lewat KONI. Harusnya dibarengi dengan kerja nyata, bukan hanya rapat dan seremonial,” tegas Rasman, baru-baru ini.

Lanjut Rasman, Dispora Kaltim menyalurkan anggaran ratusan juta hingga miliaran rupiah per tahun untuk mendukung kegiatan cabor melalui skema hibah KONI.

Namun, tak sedikit laporan dan evaluasi menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan dana tersebut masih lemah, khususnya dalam aspek pembinaan berkelanjutan, pencarian bibit, dan pencapaian target kompetitif.

“Anggaran itu bukan hadiah. Itu mandat untuk membangun prestasi,” tegas Rasman.

Rasman juga menyoroti masih minimnya upaya cabor untuk mencari sumber dana non-APBD. Ia meminta agar setiap organisasi olahraga mulai berpikir lebih kreatif dan aktif menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, baik melalui sponsorship, CSR perusahaan, maupun donatur pribadi.

“Kita ini daerah kaya. Potensi itu bisa dimanfaatkan asal cabor mau bekerja keras, bukan hanya menunggu dana hibah dari provinsi,” ujarnya.

Langkah kreatif seperti membuat program pembinaan jangka panjang, pelatihan terpadu dengan pelatih nasional, atau event rutin yang melibatkan swasta disebut Rasman sebagai solusi konkret yang harus diupayakan oleh cabor-cabor di Kalimantan Timur.

Rasman menegaskan bahwa kritik ini bukan untuk menjatuhkan, melainkan mendorong perubahan cara pandang dalam manajemen olahraga.

Dispora Kaltim bahkan tengah menyiapkan platform sinergi cabor dengan pelaku industri, akademisi, dan media agar pembinaan atlet tidak bergantung sepenuhnya pada APBD. Ia juga mengisyaratkan perlunya skema insentif berbasis kinerja bagi cabor yang aktif dan berprestasi.

“Kalau pengurus cabor mau serius dan terbuka bekerja, kita dukung sepenuhnya. Tapi kalau hanya jadi pengurus pasif, tidak akan bisa cetak atlet juara,” tandasnya.

Rasman berharap muncul semangat baru di tubuh cabor-cabor di Kalimantan Timur, untuk tidak lagi hanya menjadi simbol kelembagaan, tapi benar-benar menjadi motor perubahan dan pencetak prestasi olahraga yang membanggakan daerah. (Adv/Ehd)

Related Articles

Media Sosial

15,000FansLike
10,000FollowersFollow
5,000FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer