Persepsinews.com, Samarinda – Beredar video yang mengaku prajurit TNI mengancam anggota DPR RI Effendi Simbolon ramai di jagat raya.
Ini dilatari adanya pernyataan politisi Fraksi PDI Perjuangan terkait TNI yang disampaikan ketika rapat dengar pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Kemenhan dan TNI di Senayan, pada Senin (5/9) lalu.
Dimana Effendi Simbolon mengatakan bahwa dalam tubuh TNI banyak ditemukan diantaranya ketidakpatuhan dan disharmoni.
“Ada apa dengan TNI. Ini TNI kayak gerombolan lebih-lebih dari ormas, tidak ada kepatuhan. Kenapa di tubuh TNI ada pembangkangan-pembangkang,” ujar Effendi yang dikutip dari Viva.co.id.
Menanggapi ini, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi mengatakan apa yang disampaikan itu tidaklah beretika maupun paham tentang TNI sendiri.
“Pernyataan itu ngawur. TNI dari parameter pokok dan subtansi kami ini kompak dan tidak ada masalah. Perkara perbedaan dalam menangani kasus itu hanya metode bukan subtansi,” terangnya.
“Jadi harap berhati-hati dalam bertutur kata. Baik diksi atau narasi itu harusnya dipilih. Terlebih diucapkan dalam forum publik dan ini bisa menimbulkan perpecahan,” sambungnya.
Ia menegaskan, sebagai prajurit TNI tentu pernyataan itu mencoret tubuh TNI. “Tentu saya tidak terima kalau kami dibilang seperti itu. Inikan menyangkut pimpinan. TNI itu sangat patuh sama pimpinan. Hormat dan patuh itu bagian dari sumpah kami,” tekannya.
Sehingga ia berpesan agar masyarakat tidak terpengaruh dengan narasi-narasi yang tidak berdasar.
“Karena kami yang tahu. Karena yang berada dalam TNI,” ungkapnya.
Ditempat yang sama Kapok Sahli Kodam VI Mulawarman, Brigjen TNI Ivancius Siagian menambahkan bahwa pernyataan yang dilontarkan tersebut sangat mendiskreditkan TNI.
“Yang menyampaikan itu mungkin tidak tahu tentang TNI. Betapa besarnya organisasi TNI dan memiliki secara yang panjang,” ucapnya.
Dia juga mengatakan TNI bukan ormas atau organisasi yang baru muncul. TNI memiliki kontribusi terhadap kemerdekaan bangsa.
Dengan out put tugas yang diberikan negara kepada TNI bisa melakukan dengan gemilang.
“Mau contoh saat pandemi covid-19. Bangsa ini selamat karena kontribusi TNI. Mereka tidak tahu bagaimana Panglima TNI setiap dua hari sekali melakukan video conference memberikan perintah kepada jajarannya. Supaya target yang diperintahkan oleh Presiden agar masyarakat mau di vaksin,” pungkasnya. (Red)