Persepsinews, Samarinda – Pemerintah Kota Samarinda hingga saat ini terus berupaya melakukan penanggulangan banjir, mulai dari melakukan pengerukan SKM, pembersihan saluran drainase hingga rencana pembangunan kolam retensi.
Wali Kota Samarinda Andi Harun mengakui, selama hampir dua tahun kepemimpinannya, banjir masih menjadi prioritas untuk bisa segera diselesaikan. Walaupun tidak mudah, bahkan banjir yang terjadi dalam beberapa hari belakangan terpantau cukup parah.
“Kami memantau sejak dini hari, beberapa titik memang cukup parah seperti di Jalan Kenangan, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, dan lainnya,” tutur Andi Harun di sela konferensi pers bersama awak media di Balai Kota Samarinda, Rabu (14/9/2022).
Andi Harun menuturkan, saat ini terdapat proyek khusus banjir yang sedang berjalan. Proyek tersebut diantaranya seperti di kawasan Jalan Kenangan, Sentosa hingga Gelatik berupa peningkatan drainase, serta pembuatan kolam retensi tepatnya di sekitar Jalan Damanhuri. Namun, proyek tersebut terhenti akibat permasalahan pembebasan lahan yang belum selesai, sehingga pembangunan kolam retensi belum bisa terwujud.
“Makanya pihaknya telah menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) tahun depan untuk menjajaki pembebasan lahan. Karena tidak ada lahan lain selain membebaskan beberapa rumah warga,” ucapnya.
Disampaikan Andi Harun, terkait megaproyek pembangunan kolam retensi Pampang, kolam retensi Bengkuring dan tanggul Sungai Bengkuring (SKM sisi Bengkuring) sepanjang 1,6 kilometer tengah dikerjakan.
Proyek dengan skema multiyear contract (MYC) diproyeksi memakan anggaran Rp 205 miliar hingga 2024 mendatang. Bahwa adanya kolam retensi di Pampang akan menahan laju limpasan dari wilayah Badak Mekar, Kecamatan Muara Badak, Kukar. Sedangkan kolam retensi Bengkuring, juga akan mengurangi genangan di perumahan Bengkuring Raya.
“Pelan-pelan kami selesaikan banjir ini. memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tetapi kami pastikan anggaran APBD akan diprioritaskan untuk penangan banjir. Kami juga berharap dukungan dari bantuan keuangan (bankeu) Provinsi Kaltim untuk terus membantu pembangunan-pembangunan pengentasan banjir di Samarinda,” tutupnya. (Ozn/Adv)