Persepsinews, Samarinda – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur Jaya Mualimin mengatakan, saat ini penyakit demam berdarah masih menjadi ancaman serius bagi Kalimantan Timur. Berdasarkan data yang dihimpun Dinkes Kaltim Senin (3/9/2022) kasus DBD saat ini sudah mencapai 3.675 kasus.
Dari 10 Kabupaten dan Kota di Kaltim, terdapat dua wilayah yang paling banyak mencatat kasus DBD. Diantaranya Kota Samarinda dengan 1.299 kasus dan Kukar 634 kasus diikuti 8 wilayah lain.
“Angka kematian sekarang sudah 27 ada tambahan 4, upaya yang kita lakukan sudah jalan termasuk 3M dan kegiatan lain, cuma memng bulan 8,9 memang tmennya naik, nanti akhir tahun mudahan turun,” tutur Jaya.
Atas kondisi ini lanjut Jaya, membuat Kaltim berstatus waspada. Untuk memastikan penanggulangan DBD berjalan efektif pihaknya saat ini sudah memastikan kesiapan rumah sakit yang ada di Bumi Etam, seperti ketersediaan obat-obatan dan stok darah trombosit.
“Mudahan tidak sampai status Kondisi Luar Biasa, masih dianggap waspada, kita sudah mengecek kesiapan semua rumah sakit ketersediaan obat, produk darah trombosit di OPD termasuk PMI,” sebutnya.
Guna menekan penyakit ini ditengah masyarakat, Jaya menghimbau masyarakat Kaltim untuk bisa menjaga kebersihan wilayahnya. Hal ini dilakukan agar capaian angka bebas jentik sekitar 95 persen bisa terwujud dan DBD bisa dicegah. (Ozn/Adv)