
Persepsinews, Samarinda – Walaupun sudah berada di bawah angka rata-rata nasional penurunan stunting di Kalimantan Timur masih mencatat adanya penurunan yang cukup baik.
Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DKP3A Kaltim Noryasi Sorayalita mengatakan, perkembangan positif ini terjadi di 10 Kabupaten dan Kota di Kaltim.
Ia menyebut, prevalensi penurunan stunting untuk wilayah terendah berada di Kabupaten Mahulu. Sedangkan untuk penurunan tertinggi terjadi di Kutim dan Kukar.
“Prevalensi tertinggi memang adanya di Kutim kalau terendah di Mahulu sekitar 6 persen,” kata Sorayalita Kamis (27/10/2022).
“Kalau melihat perkembangan paling baik ya, yang tertinggi kutim ya 13 persen, kayak kukar jadi 18,” ungkapnya.
Noryani menuturkan, pihaknya tetap optimis penurunan stunting di Kaltim akan terus terjadi hingga 2024 mendatang.
Ia mengakui, untuk wilayah terdalam masih mengalami kendala terkait ketersediaan fasilitas kesehatan yang membuat penurunan stunting sulit dilakukan berbeda dengan wilayah perkotaan.
Namun, kedepan pihaknya akan terus berupaya bersama Pemerintah Daerah untuk memberikan bantuan serta menyediakan fasilitas kesehatan untuk menjangkau wilayah-wilayah desa agar penurunan stunting bisa lebih merata.
“Kita tetap optimis, kalau samarinda balikpapan kan memang di wilayah kota karna faskenya lebih banyak, kalau di daerah kan kondisi wilayahnya masih tidak memungkinkan, tapi kita dari provinsi akan terus membantu,” jelasnya. (Ozn/ Adv DKP3A Kaltim)