
Persepsinews.com, Samarinda – Anggota Komisi III DPRD Samarinda Jasno mengatakan Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di Kota Tepian malah menimbulkan polemik baru.
Dirinya melihat langkah Pertamina terkesan berusaha meredakan masyarakat yang banyak mempertanyakan soal kelangkaan minyak.
“Pertalite ini untuk meredakan masyarakat, supaya tidak teriak-teriak makanya mereka tidak jual siang,” ujarnya.
Jasno menilai apabila kuota di masing-masing SPBU itu cukup dan tidak dimonopoli pihak tertentu, maka antrean di SPBU akan teratasi.
“Tapi bagaimana tidak mau antre, dari 10 SPBU hanya 5 yang ada Pertalite. Makanya orang beralih ke 5 SPBU yang ada Pertalitenya,” urainya.
Jasno pun menyarankan agar Pertamina memenuhi kuota Pertalite seperti sedia sebelumnya. Sehingga polemik antrean kendaraan yang memakan badan jalan di SPBU dan menggangu pengendara lainnya dapat menemui titik terang.
“Saran kita ya dipenuhi lah kuota Pertalite dan Pertamax seperti yang sebelum-sebelumnya. Karena mereka BUMN ya kita sebagai masyarakat juga bisa mengkritisi kebijakan itu,” pungkasnya. (Red/ Adv DPRD Samarinda)