spot_img

Strategi Socio Preneurship Adalah Kunci Dalam Mengatasi Pengentasan Kemiskinan di Kukar

Persepsinews.com, Tenggarong – Saat ini Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) sedang fokus dalam menyelesaikan mengatasi pengentasan kemiskinan tahun ini.

Kita ketahui kemiskinan merupakan permasalahan yang mendasar dalam pembangunan ekonomi, terutama pada negara berkembang seperti Indonesia terkusus apalagi kabupaten Kukar yang sangat kaya raya sumber daya alam dan SDM.

Kemiskinan didefinisikan sebagai ketidak mampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasarnya karena ketidak berdayaan dalam mengakses atau menguasai sumber-sumber ekonomi. Ketidak merataan pembangunan ekonomi menjadi salah satu penyebab terjadinya kemiskinan.

Oleh karena itu, pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan menjadi aspek yang penting dalam agenda kebijakan pemerintah.

Berbagai program atau pun kebijakan pengentasan kemiskinan telah dilakukan oleh bupati seperti, bedah rumah tidak layak huni, kesehatan, pendidikan dan ekonomi

Apabila merujuk pada data BPS KUKAR, angka kemiskinan di Kutai Kartanegara mengalami penurunan.

Tahun 2022, tercatat tingkat kemiskinan sebesar 7,96 persen. Tahun sebelumnya, di angka 7,99 persen dari jumlah penduduk kukar sekitar 732 ribu jiwa.

Aspin Anwar selaku Ketua Asosiasi Karya Muda Mahakam (AKMM) mengatakan, data dari BPS belum tentu sama dengan data dari dinas sosial, menurutnya bisa jadi lebih tinggi angka kemiskinan di Kukar.

“Saya belum mengetahui secara valid data kemiskinan di Kukar. tapi secara logika saya kalau  di lihat data BPS kukar lebih tinggi angka kemiskinan. ini hanya menurut hemat saya,” ungkapnya belum lama ini.

Dikatakannya pula, secara kajian internal, Kewirausahaan sosial atau socio preneurship dapat menjadi salah satu solusi untuk dapat mengentaskan kemiskinan di Kukar.

Penting bagi pemerintah Kukar untuk mengadakan pelatihan atau membantu warga desa mengeksplorasi sumber daya lokal yang dapat dimanfaatkan dalam kewirausahaan sosial.

Karena ia menilai, warga desa biasanya sulit berwirausaha karena tidak ada modal, tidak tahu ingin berwirausaha apa. Oleh karena itu kedua hal tersebut menjadi PR bagi pemerintah Kukar serta para pemangku kepentingan.

Terutama bagaimana dapat menciptakan usaha yang dapat dijalankan warga desa nantinya namun dengan modal yang tidak terlalu besar, tentu saja dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

“Siapa tahu program Kridit Kukar Idaman (KKI)
bisa menjawab hal tersebut,” kata Aspin.

Salah satu langkah untuk mengentaskan orang miskin khusus di kukar, lanjutnya adalah menciptakan wirausaha-wirausaha baru. Pasalnya, kemiskinan sendiri diciptakan oleh struktur, kebijakan, dan sistem di masyarakat. Lalu, parahnya dibiarkan pada posisi sebagai penerima sedekah.

“Padahal, kemiskinan bisa ditekan dengan menciptakan lingkungan yang memungkinkan kreativitasnya berkembang,” terangnya.

Oleh karena itu, ia berharap sebagai perwakilan masyarakat Kukar yang peduli terhadap pembangunan daerah yang berkelanjutan dapat mendorong masyarakat untuk menumbuhkan semangat berwirausaha.

“Dalam hal ini target Bupati Kukar dalam beberapa tahun kedepan beliau masih jabat sebagai bupati dengan visi kukar idaman nantinya jilid II bisa mendorong masyarakat untuk berwirausaha. Dengan hal itu diharapkan angka kemiskinan bisa turun, bahkan dari angka sebelumnya 7 persen bisa jadi 3 persen kedepannya,” pungkasnya. (Red)

Related Articles

Media Sosial

2,900FansLike
2,010FollowersFollow
1,500FollowersFollow
- Advertisement -spot_img

Berita Terbaru

Berita Populer