Persepsinews.com, Tenggarong – Desa Sabintulung, yang terletak di Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara (Kukar) merayakan Erau Adat Benua Tuha 2023 dengan penuh kebanggaan dan kemegahan. Acara itu adalah warisan leluhur dari Kerajaan Kutai, yang awalnya merupakan ritual adat untuk melaporkan hasil bumi kepada kesultanan.
Hingga saat ini, ritual adat terus dilestarikan dan dijadikan acara tahunan yang wajib diselenggarakan. Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, memberikan apresiasi kepada Kepala Desa, Kepala Adat, dan masyarakat yang telah berupaya menjaga tradisi adat leluhur dengan baik.
“Kami berharap agar ritual tradisi ini terus berlanjut dan seni budaya warisan leluhur tetap terjaga,” pinta Rendi.
Rendi juga memberikan pesan kepada kepala adat, pemangku adat, dan tokoh agama agar menjaga ritual tradisi dengan baik.
“Pakem yang sudah ada tidak boleh terganggu, dan ritual harus dilaksanakan sesuai dengan tatanan yang ditetapkan oleh leluhur dan diwariskan kepada generasi saat ini,” sebutnya.
Selain itu, Rendi juga menekankan pentingnya mengemas acara ini dengan baik agar menjadi festival berkualitas yang menarik banyak pengunjung ke Desa Sabintulung.
“Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga diminta untuk turut serta dalam mendukung acara ini dengan konsep yang khas,” pungkasnya.
Erau Adat Benua Tuha sangat kental dengan tradisi sajian makanan dan tarian. Acara ini biasanya berlangsung selama tujuh hari tujuh malam. Ritual ini merupakan persembahan makanan kepada arwah para raja dan sepuh Kerajaan Kutai yang telah meninggal dunia.
Desa Sabintulung menjadi wilayah yang menjadi tuan rumah Pesta Erau sebelum acara dilanjutkan di Kota Raja. Di desa ini, ritual adat dikenal dengan nama Erau Adat Benua Tuha yang memiliki arti sebagai tempat yang paling tua di antara desa-desa lainnya. (Adi)
