Persepsinews, Samarinda – Analis Kebijakan Ahli Muda Sub Koordinator Tindak Kekerasan Anak DKP3A Kaltim Nova Paranoan mengatakan, terdapat 5 karakteristik korban kekerasan terhadap perempuan dan anak berdasarkan jenis perkerjaan.
Data tersebut dihimpun per 1 Oktober 2022 oleh Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kalimantan Timur.
Nova mengatakan, dari 5 karakteristik tersebut golongan pelajar masuk dalam tingkat tertinggi dengan presentase sebesar 65 persen. Menurutnya banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kekerasan seksual anak di luar sekolah termasuk dari orang luar.
“Kaltim ini tinggi di tingkat pelajar karna sebagian besar anak ini ada di luar rumah, dua per tiga dia dalam sehari diluar sebagian kecil dirumah, tapi kadang diluar kadang di luar batas kemampuan guru, mungkin disitu ada kecenderungan, kekerasan itu bisa terjadi karna dari orang luar,” ungkap Nova di Kantornya Senin (7/11/2022).
Sementara itu, selain tingkat pelajar kekerasan juga terjadi di kalangan pekerja, tidak bekerja hingga ibu rumah tangga. Dimana, tingkat tidak bekerja menyumbang sekitar 26 persen.
Menyikapi kondisi ini, kedepan pemerintah daerah harus lebih perhatian lagi untuk meningkatkan upaya pencegahan terhadap kekerasan terhadap perempuan dan anak terutama di tingkat pelajar.
“Ini harus jadi perhatian pemerindah daerah, untuk menghadapi kekerasan yang terjadi di tingkat pendidikan,” pesannya. (Ozn/ Adv DKP3A Kaltim)
