Persepsinews, Samarinda – Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kalimantan Timur telah menyusun strategi peningkatan anggaran responsif gender yang terangkum dalam Proyek Perubahan Kaltim “PEKA” Gender 2022.
Dalam strategi tersebut DKP3A Kaltim membentuk Tim Advokasi Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG). Adapun tujuan atau output jangka pendek strategi tersebut untuk melibatkan para stakeholder dalam penyusunan, perencanaan dan penganggaran sebanyak 30 perangkat daerah serta meningkatkan anggaran responsif gender pada stakeholder yang terlibat sebesar 8 persen.
“Kalau untuk mempercepat itu tim advokasi PUG itu dimonitor bu Kadis ya, outputnya adalah pedoman bagaimana perangkat daerah melakukan tugasnya,” tutur Kepala Bidang Kesetaraan Gender DKP3A Kaltim Dwi Hartini di Kantornya Jumat (11/11/2022).
Disampaikan Dwi, proyek perubahan ini diharapkan mampu memberikan manfaat meningkatkan ARG dan mengurangi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan seperti pengembangan potensi dan kompetensi, mendapat penghasilan yang setara serta saling membagi peran dalam menjalankan tupoksinya.
Tidak sampai disitu dengan peningkatan anggaran responsif gender diharapkan dapat menekan kesenjangan dan memberikan manfaat bagi pembangunan baik laki-laki dan perempuan serta memperoleh hak masing-masing dalam bidang pendidikan, pelayanan publik hingga kesehatan.
“Anggaran itu tidak ditentukan, bukan hal baru tapi justru anggaran yang sudah diberikan kepada perangkat daerah dioptimalkan akan bermanfaat bagi semua kelompok capaiannya sudah 11 persen masuk di ARB,” ucapnya.
Untuk diketahui, pada Semester II tahun 2022 terjadi kenaikan anggaran responsif gender untuk nilai agregat 10 perangkat daerah sebesar 16,76 persen hal ini menunjukan keberhasilan proyek perubahan meningkatkan ARG sesuai rencana program output jangka pendek. (Ozn/ Adv DKP3A Kaltim)
