
Persepsinews, Samarinda – Wakil Ketua DPRD Samarinda H. Subandi, S.E meyakini Kota Samarinda akan mampu menghadapi kondisi ekonomi gelap seperti prediksi dari IMF, yang menilai akan terjadi pelambatan ekonomi di tahun 2023 dimana perkonomian global akan tumbuh 2,7 persen di tahun 2023 atau turun dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai 3,2 persen.
Kenaikan biaya hidup seiring dengan inflasi dan kebijakan pengetatan keuangan di berbagai negara serta dampak invasi Rusia-Ukraina menjadi dasar prediksi tersebut. Hal ini tentunya bukan sebuah sinyal yang baik bagi perekonomian regional Kalimantan Timur.
Melihat hal ini, Subandi meminta Pemkot Samarinda bisa mengambil langkah antisipasi. Hal itu dilakukan dengan menggandeng masyarakat termasuk pelaku usaha agar bisa memberikan sosialisasi dan masukan terkait mempertahankan kondisi keuangan yang bijak ditengah isu ekonomi gelap yang beredar.
“Hal ini memang kekhawatiran banyak pihak, kita tetap bersiap-siap, bagaimana pemerintah kota berikan masukan masyarakat termasuk pelaku usaha, jadi biasanya dampak ekonominya luar biasa, yah antisipasi kita harapkan dari pemangku kebijakan, bagaimana pelaku UMKM bisa senantiasa bertahan, harus diberi masukan,” tutur Subandi saat dihubungi Persepsinews Rabu (18/1/2023).
Menurut Subandi, dengan meningkatnya APBD saat ini Kota Tepian tidak perlu khawatir menghadapi prediksi tersebut. Namun, ia menghimbau Pemkot tetap mengambil persiapan sebagai langkah antisipasi dengan membantu masyarakat membangun sektor UMKM dengan baik.
Para pemangku kebijakan diharapkan Subandi, mampu membuat aturan yang bisa mendukung pelaku UMKM untuk bisa bertahan ditengah ekonomi yang sulit. (Ozn/ Adv DPRD Samarinda)