Persepsinews.com, Samarinda – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah membuat tiga titik percontohan penggunaan alat parkir elektronik atau E-parking. Antara lain Jalan Panglima Batur, KH Khalid dan Jalan Diponegoro.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda Laila Fatihah berharap pembayaran parkir non tunai nantinya dapat dikelola dengan maksimal. Dirinya memiliki beberapa catatan agar pemasukan parkir elektronik dapat medongkrak PAD Samarinda.
Saat rapat bersama Dishub Samarinda beberapa waktu lalu, Laila mengatakan sebelumnya Dishub menggandeng Bankaltimtara, namun sekarang berubah dan bekerjasama dengan Perusda Varia Niaga mengelola E-Paking.
“Kita seharusnya melihat kondisi dari tiga titik itu terlebih dahulu, namun tak masalah karena memang saya sempat usulkan jika bisa pihak swasta saja,” ucap Laila.
Dari ketiga titik percontohan yang terpasang, dia mengungkapkan Perusda Varia Niaga menjanjikan keuntungan sebesar Rp 75 juta untuk kas daerah.
“Keuntungan tersebut tak sepenuhnya masuk dalam kas daerah, tetapi harus dibagi lagi kepada jukir yang berjaga di wilayah tersebut serta kas Perusda Varia Niaga,” bebernya.
Dengan kata lain, pemasukan ke kas daerah masih belum maksimal. Untuk itu dirinya meminta Pemkot Samarinda membenahi sistem terlebih dahulu. Karena apabila target tidak tercapai, pemberian sanksi bisa dilakukan.
“Nanti akan kami evaluasi lagi setelah tiga bulan,” tukasnya. (Red/Adv)
