
Persepsinews, Samarinda – Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur, Mispoyo mengatakan, untuk pertama kalinya program gagasannya berupa Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) berhasil meraih penghargaan. Hal ini, tentu menjadi kabar yang membahagiakan sekaligus membanggakan.
Diketahui prestasi di bidang Pendidikan kembali ditorehkan oleh Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Kali ini melalui ajang Apresiasi Pelaksanaan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Paripurna Terbaik tahun 2022 berskala nasional yang baru-baru ini diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pusat.
Kaltim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kaltim menduduki peringkat teratas di Bumi Pertiwi sebagai Pengelola Program SSK Provinsi dan terbaik 1 Nasional untuk Inovasi Komunitas Pelajar Peduli Stunting (Penting) yang diinisiasi pula oleh Disdikbud Kaltim.
“Jujur, pencapaian ini sangatlah mengejutkan. Karena, awalnya kami sama sekali tidak bertujuan untuk kompetisi atau lomba. Kami memang tengah menggerakkan program yang kami usung itu dan kemudian ternyata momennya bertepatan dengan adanya lomba ini, jadi bisa dibilang untuk persiapan sangat singkat, namun berkat peran banyak pihak untuk kesuksesan program ini, Alhamdulillah kita memperoleh hasil yang sangat baik,” ujar Minpoyo, Selasa (22/11/2022).
Diraihnya prestasi ini juga diharapkan dapat menginspirasi daerah-daerah lain agar dapat mengadopsi program serupa. Program ini pun didorong agar dapat diimplementasikan dalam kurikulum merdeka belajar.
“Dengan diperolehnya 2 Prestasi Nasional ini kita telah melakukan evaluasi. Meski masih belum memperoleh juara untuk kategori SSK, semoga tahun depan Kaltim bisa memperoleh Juara. Kami pun berharap program komunitas peduli Stunting ini bisa menginspirasi daerah lain dan diterapkan di seluruh penjuru negeri. Dalam hal penanggulangan Stunting, kita harus bersiap jauh-jauh hari, mulai dari strategi program hingga upaya-upaya untuk menciptakan SDM yang unggul, untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045,” tambahnya.
Mispoyo mengungkapkan, pasca dilaunchingnya Komunitas Penting beberapa waktu lalu, berbagai bentuk kegiatan mulai dari sosialisasi yang masif, pendampingan pembuatan konten-konten media terkait stunting, di ruang lingkup sekolah terus dikerahkan. Disdikbud Kaltim terus berupaya menggaungkan Komunitas Penting untuk dapat dibentuk secara resmi di seluruh SSK di Kaltim baik SMA, SMK, maupun SLB.
“Program penting atau pelajar peduli Stunting ini adalah sebuah terobosan karena biasanya kan di sekolah itu ada OSIS atau Unit Kegiatan Sekolah lainnya, tapi kini kita hadirkan ada komunitas pelajar yang aktif berkegiatan untuk edukasi soal Stunting beserta pencegahannya. Awalnya, kami targetkan untuk 30 sekolah namun ternyata antusiasmenya tinggi sehingga, dalam waktu sebulan sudah mencapai 75 sekolah,” sambungnya seraya membeberkan.
Jumlah ini akan terus ditingkatkan. Harapannya, dapat menjangkau seluruh Kaltim yang memiliki kurang lebih 480 Sekolah akan diresmikan jadi SSK. Sehingga, komunitas penting ini dapat dibentuk dan diaktifkan pada setiap sekolah tersebut. Hal ini sebagai upaya Pemerintah untuk mewujudkan Kaltim bebas Stunting melalui hulunya yaitu generasi muda. (Ozn/ Adv DKP3A Kalitim)