
Persepsinews, Samarinda – Pembangunan Smelter Nikel di Kaltim saat ini sudah dalam tahap proses. Smelter pertama berlokasi di Teluk Balikpapan, Kariangau, merupakan smelter yang dibangun PT Mitra Murni Perkasa (MMP) dengan nilai investasinya mencapai Rp 6,5 triliun.
Sementara itu, smelter kedua berada di Pendingin, Kecamatan Sangasanga. Dibangun oleh PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) dengan nilai investasi sebesar Rp 30 triliun.
Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans Kaltim Aris Munandar mengatakan, untuk smelter di Kukar saat ini masih dalam proses konstruksi dan belum mulai produksi.
“Nah perusahaan smelter nikel kita itu yang saya tahu ada di pendingin, memang belum proses produksi masih konstruksi, memang sudah ada pekerja masih jasa konstruksi nya,” tutur Aris Rabu (22/3/2023).
Aris menyebut, rencana operasi smelter di Kukar akan mulai berjalan pada Juni mendatang. Diharapkan bisa menyerap banyak tenaga kerja lokal.
“Rencana di bulan Juni ini sudah mulai produksi,” ungkapnya.
Pembangunan smelter diharapkan bisa selesai pada 2023 mendatang. Jika sudah selesai, maka akan banyak potensi keuntungan yang didapatkan pemerintah pusat, termasuk Pemprov Kaltim.
Smelter nikel di wilayah sanga-sanga, Kukar ini, rencananya akan memanfaatkan bahan baku yang diperoleh dari Pulau Sulawesi. (Ozn/ Adv Disnakertrans Kaltim)